Saas atau Inhouse Development?

Gilang Kurniaji
7 min readDec 17, 2020

--

Era Industri 4.0 saat ini mulai digaung-kan akan mulai merubah wajah industri Kita dalam beberapa tahun mendatang. Teknologi tidak bisa dipungkiri semakin hari semakin mudah kita akses untuk mempermudah proses-proses bisnis dalam usaha kita. Apalagi didukung dengan banyaknya usaha rintisan digital yang menciptakan berbagai solusi untuk industri yang pastinya akan memberikan pilihan-pilihan untuk kita terapkan.

Dalam menghadapi kondisi kemudahan teknologi seperti saat ini, mungkin kita tidak hanya dihadapkan dengan kemudahan tapi juga kebimbangan. Kita dituntut untuk lebih cermat dalam mengambil kebijakan terkait dengan strategi IT kita. Mana yang lebih efisien antara inhouse development atau kita bayar saja solusi-solusi dari startup untuk kita adopsi?

Memang dilema ini umumnya dialami oleh Manajer-Manajer IT yang berkecimpung sehari-hari mengurusi strategi IT di perusahaan. Karena setiap pilihan tersebut pasti memiliki sisi positif dan sisi negatif bagi perusahaan. Jadi analisa yang cermat akan dapat meningkatkan kebermanfaatan pilihan strategi antara inhouse development atau adopsi teknologi SaaS yang telah tersedia di pasar.

Inhouse Development merupakan pendekatan yang saat ini banyak digunakan oleh perusahaan. Terutama untuk perusahaan yang telah memiliki sumber daya yang mumpuni untuk mengembangkan berbagai macam solusi untuk membantu proses bisnis perusahaan atau meningkatkan competitive advantages dengan inovasi IT yang sulit untuk dikejar oleh kompetitor. Namun, pada umumnya sumber daya IT di perusahaan yang value utama-nya bukan pada IT terbatas jumlahnya.

Jumlah sumberdaya untuk pengembangan solusi tidak sebanding dengan solusi-solusi IT yang harus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Sedangkan untuk proses penambahan sumber daya baru mungkin akan dianggap tidak efisien dan proses yang relatif panjang dalam pembentukan tim baru. Hal ini bisa berakibat pada time to market solusi yang akan dikembangkan membutuhkan waktu lumayan lama agar bisa memberikan dampak langsung ke bisnis.

Tapi pilihan Inhouse development ini tidak bisa dipungkiri masih akan menjadi core utama dari Layanan IT di perusahaan. Terutama ketika solusi yang dikembangkan merupakan solusi yang akan memberikan lonjakan keuntungan kompetitif besar bagi perusahaan. Atau juga jika produk solusi tersebut menjadi core system yang memang harus terus dimaintain agar bisnis bisa terus bergulir. Pilihan untuk mengembangkan produk sendiri harus diutamakan.

Di sisi lain, SaaS (Software as a Service) mulai mengemuka ketika layanan-layanan berbasis cloud computing marak digunakan. Dulu mungkin layanan-layanan aplikasi SaaS ini jarang tersedia untuk memberikan berbagai macam solusi untuk perusahaan. Hanya pemain-pemain besar yang telah memiliki produk yang matang yang bermain di area SaaS ini. Itupun dengan keterbatasan teknologi, sebagian besar solusi masih diimplementasikan dengan pendekatan on-premise di data center perusahaan.

Masa-masa teknologi SaaS yang masih harus di deploy on premise ini memang fase yang cukup merepotkan bagi kita. Semua kebutuhan infrastruktur dan dukungan lainnya untuk implementasi SaaS ini akan menjadi beban divisi IT perusahaan. Bahkan tak jarang, implementasi SaaS pada saat itu jadi kerja tambahan bagi teman-teman IT yang akhirnya membuat kita malas untuk mencoba SaaS.

“Sudah bayar, infrastruktur-nya kita yang nyiapin, eh maintenance-nya juga kita yang lakuin. Kalau ada trouble harus bayar”

Mungkin itu dulu, gambaran betapa ribetnya ketika kita ingin menggunakan software yang sudah jadi untuk kita adopsi di perusahaan kita.

Namun, perlahan keribetan-keribetan yang timbul dari SaaS ini mulai sirna ketika teknologi cloud mulai banyak diterapkan. Banyak sekali pengembang-pengembang yang mengkhususkan diri untuk membuat solusi perangkat lunak yang mumpuni dan dapat diimplementaasi dengan mudah dengan teknologi cloud. Proses deployment dan golive yang sangat mudah karena kita tidak perlu mempersiapkan infrastruktur dan kebutuhan lainnya. Penyedia jasa SaaS ini umumnya sudah merancang agar teknologi yang mereka jual ini scalabale untuk di deploy ke beberapa client dengan sangat mudahnya. Sehingga time to market dari teknologi ini bisa segera langsung dijalankan dengan cepat. Thanks to technology!

Apalagi jika perusahaan pengembang teknologi ini merupakan sebuah startup yang menjanjikan yang telah disuntik pendanaan dari Investor. Umumnya mereka akan menyediakan sumber daya pengembang dan sumber daya ahli untuk bisa membuat solusi yang komprehensif. Tentunya solusi yang dikembangkan akan jauh lebih baik.

Keuntungan lain yang didadapatkan dari SaaS adalah bebas resources untuk melakukan maintain terhadap perangkat lunak tersebut. Pengembang dan penyedia layanan telah memiliki tim khusus yang bertugas untuk menjaga agar layanannya memenuhi SLA yang telah disepekati dengan kita. Sehingga kita bisa memfokuskan sumberdaya IT perusahaan untuk mengembangkan solusi lain yang bisa memberikan dampak lebih tinggi bagi perusahaan.

Pengembangan solusi juga menjadi keuntungan tambahan jika kita menggunakan jasa SaaS. Pengembang umum-nya memiliki tenaga Research and Development yang terus menerus memperbaiki dan menambah solusi-solusi bagi software yang mereka tawarkan. Bahkan keuntungan lain yang mungkin akan kita dapatkan adalah lesson learned dari perusahaan yang sejenis dengan perusahaan kita bisa kita adopsi dengan mudah. Karena pengembang ini pada dasarnya akan terus memperbaiki dan mengembangkan solusi berdasarkan hasil riset dan feedback dari seluruh klien.

Memang problematika yang muncul jika kita mengadopsi teknologi SaaS umumnya adalah kesesuaian dengan proses bisnis perusahaan yang telah berjalan. Karena proses bisnis merupakan sebuah hal yang unik yang telah disesuaikan dengan kondisi perusahaan biasanya akan terjadi gap dengan solusi general yang disediakan SaaS. Tak jarang ini menjadi hambatan pada proses implementasi dan adopsi teknologi ini.

Namun, pada proses ini kita perlu menganalisa apakah memang proses bisnis kita yang masih kurang terstandar dan jika diterapkan proses bisnis yang direkomendasikan oleh pengembang SaaS akan dapat meningkatkan performa bisnis dan menghindari terjadinya fraud maupun meningkatkan transparansi. Ada baiknya kita mempertimbangkan untuk menyesuaikan proses bisnis dengan standar yang telah dirancang oleh Pengembang. Apalagi jika software yang dikembangkan tersebut dikembangkan dengan berdasarkan standarisasi dan sertifikasi internasional yang telah diakui oleh banyak pihak.

Namun jika memang perlu adanya adjustment dan kustomisasi, biasanya beberapa pengembang menyediakan jasa-jasa untuk penyesuaian proses bisnis dan integrasi dengan sistem existing yang kita miliki. Kemudahan kustomisasi ini juga menjadi nilai yang perlu kita perhitungkan saat ingin mengadopsi teknologi SaaS. Karena jika proses bisnis selaras dengan teknologi yang akan diimplementasikan tentunya akan dapat memberikan dampak dan value yang lebih tinggi terhadap perusahaan.

Studi Kasus SaaS di Ritase.com

Kami di Ritase.com mengembangkan teknologi SaaS di bidang logistik yang telah dikembangkan mulai 2018. Teknologi ini dirancang oleh tim yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu mulai dari tenaga ahli IT, tim UI/X, tim riset dan product management serta tim tenaga ahli di bidang logistik. Formulasi dari kumpulan keahlian tersebut digunakan untuk merancang sebuah teknologi SaaS yang diharapkan dapat memberikan solusi yang paripurna untuk mendukung manajemen logistik perusahaan-perusahaan di Indonesia bahkan dunia.

SaaS ritase terus dikembangkan dengan konsep continous improvement. Pengembangan fitur baru dan perbaikan-perbaikan terhadap layanan teknologi terus dikembangkan dari waktu ke waktu. Tentu saja dengan berlandaskan pada standarisasi proses bisnis internasional yang akan dapat meningkatkan transparansi, efisiensi dan mencegah terjadinya fraud pada proses manajemen logistik perusahaan.

Keuntungan lain yang anda dapatkan dengan menggunakan SaaS Ritase adalah anda dapat menikmati fasilitas teknologi yang telah diakui dan digunakan berbagai perusahaan skala nasional bahkan multinasional dengan proses deployment yang sangat mudah dan cepat. Sehingga bisa segera memberikan dampak yang signifikan pada perusahaan kita.

Terlebih lagi, selain menggunakan SaaS untuk melakukan manajemen pengiriman dengan armada kita sendiri maupun manajemen terhadap vendor. Sistem SaaS Ritase dirancang bisa langsung terintegrasi dengan marketplace trucking terbesar di Indonesia. Jika anda membutuhkan armada tambahan untuk pengiriman, bisa langsung publish ke marketplace untuk mendapatkan penawaran-penawaran dari berbagai vendor yang siap menjalankan order pengiriman.

SaaS Ritase.com juga menyediakan opsi untuk kustomisasi untuk penyesuaian teknologi dengan proses bisnis di perusahaan kita. Dengan hal ini walaupun solusi yang ditawarkan telah terstandarisasi namun bisa disesuaikan untuk meminimalisir gap antara proses bisnis eksisting dengan teknologi SaaS Ritase.

Maintenance free juga menjadi salah satu keunggulan yang ditawarkan oleh Ritase. Semua kebutuhan infrastruktur tidak perlu menjadi beban dari divisi IT. Bahkan kita bisa mengakses layanan dukungan teknologi 24/7 untuk mendukung SLA layanan teknologi SaaS Ritase.

Riset dan pengembangan juga menjadi keunggulan SaaS Ritase. Ritase juga terus melengkapi solusi SaaS dengan berbagai layanan pendukung lainnya. Saat ini ritase telah meluncurkan berbagai layanan pendukung antara lain,
1. Ritshop commerce yang mempermudah anda membeli berbagai kebutuhan armada mulai dari pembelian truk, sparepart, GPS dan berbagai kebutuhan lain.
2. Cashless payment untuk uang jalan driver yang telah terintegrasi dengan LinkAja. Integrasi dengan LinkAja ini memberikan kemudahan untuk melakukan pembelian BBM di SPBU seluruh Indonesia. Sehingga kita bisa memantau aktivitas pengeluaran driver-driver kita dengan mudah. Sehingga bisa lebih transparan dan meminimalisir terjadinya fraud terhadap uang jalan yang kita berikan kepada sopir-sopir truk.
3. Business Intelligence Dashboard, BI Dashboard ini dapat kita gunakan untuk melakukan analisa terhadap efektivitas dan efisiensi proses bisnis manajemen logistik perusahaan. Sehingga kita dapat memantau performa, fulfillment dan strategi improvement dengan berdasarkan data-data operasi yang telah disimpan pada sistem SaaS Ritase.
4. Supply Chain Financing (SCF) platfrom, SCF platform merupakan salah satu solusi yang dihadirkan ritase untuk membantu kebutuhan finansial transporter untuk menjalankan order. Kita juga dapat memanfaatkan SCF platform ini untuk menjadi lender kepada transporter yang menjalankan order. Sehingga kita bisa mendapatkan keuntungan efisiensi harga layanan dengan memberikan percepatan pembayaran kepada transporter-transporter.

Saat ini, masih banyak lagi rencana pengembangan-pengembangan yang sedang dipersiapkan untuk melengkapi solusi SaaS Ritase untuk mendukung anda dalam melakukan manajemen logistik dengan mudah dan seamless.

Kita bisa mendapatkan semua itu dengan biaya yang terjangkau dan value yang sangat menarik. Terutama kita bisa menikmati solusi kelas dunia yang telah terbukti digunakan oleh perusahaan multinasional dan nasional untuk dapat mendukung bisnis Kita. Mungkin keunggulan-keunggulan ini akan sulit kita dapatkan jika kita harus mengembangkan dengan pendekatan inhouse development.

Ataupun jika perusahaan kita mampu, Time to Market dari solusi tersebut masih harus menunggu beberapa lama. Tentunya kita ingin segera mendapatkan dampak dan keunggulan kompetitif, bukan?

Bagaimana sudah siap menggunakan teknologi berbasis SaaS untuk perusahaan kita?

Pada artikel berikutnya, insyallah saya akan membagi sebuah model untuk menganalisa apakah produk atau solusi itu sebaiknya dikembangkan inhouse atau kita serahkan pada SaaS Platform!

Ditulis oleh

Gilang Kurniaji

Product Manager Lead
Ritase.com

--

--

Gilang Kurniaji

Love to create solution, Startup enthusiast, Product Manager